Nama               : Inayah Wulansafitri

Nim                 : 2111415023

Rombel            : Linguistik

 

Fenomena yang Dihadapi

DI JUAL

ANALISIS LINGUIS STRUKTURAL

DI JUAL

Di Jual

Di jual

 

EJAAN DAN TATA TULIS

            FONOLOGI: fonetik dan fonemik

MORFOLOGI

SINTAKSIS

TEKS

WACANA

 

Penulis tuturan itu tidak taat asas pada kaidah ejaan, tata tulis, dan sintaksis. Sebagai judul, tuturan itu belum benar, baik atas dasar sudut pandang ejaan dan tata tulis maupun atas dasar sudut pandang hakikat judulnya.

Judul tidak benar karena penulisan DI JUAL tidak seharusnya dipisah karena di- di sini bukanlah sebagai kata depan, melainkan kata sisipan awal (prefiks).

Tulisan judul tidak benar jika  ditulis dengan huruf kapital semua atau dengan kata tugas berhuruf awal kapital.

Judul tidak benar jika berupa kalimat, meskipun tulisannya benar Di jual. (dengan tanda titik)

Kalimatkah judul itu? Jawabannya kalimat.

Judul harus berupa frasa (bukan frase).

Judul yang benar penulisannya ialah Dijual

 

DI JUAL

Bentuk di adalah imbuhan (awalan) seperti dalam bentuk dimakan, diberi, ditendang.

Bentuk imbuhan ada juga yang di belakang (akhiran), di tengah (sisipan), juga di tengah dan di akhir (awalan dan akhiran).

Di dalam judul tersebut di- dipisah dengan kata jual, di sini letak kesalahan pembuat tuturan dalam tulisan tersebut. Kata di- seharusnya dirangkai dengan kata jual karena di- di sini berfungsi sebagai imbuhan (awalan) yang harus menempel pada verba. Kecuali di- sebagai kata depan, misalnya di jalan, di langit, di pagi hari.

 

 

DIJUAL

Bagian kalimat mana yang berstatus subjek?

Hampir semua anggota masyarakat yang tidak sensitif  terhadap bahasa menjawab kalimat tersebut tidak memiliki subjek. Anggapannya, subjek adalah persona yang biasa terletak pada awal kalimat sebelum predikat dan sebagai pelaku.

 

Dalam bidang sintaksis, kalimat dijual sebenarnya kurang lengkap karena untuk membentuk sebuah kalimat dibutuhkan setidaknya subjek dan predikat. Namun apabila kalimat tersebut merupakan kalimat jawaban dari kalimat tanya, misalnya

A: Buku itu dijual atau tidak?

B: Dijual.

Kalimat dijual dari percakapan di atas dapat dianalisis Subjek, Predikat, dan Objeknya karena merupakan kalimat jawaban. Berbeda dengan kalimat yang tertera pada iklan yang secara tiba-tiba menuliskan kalimat Dijual.

 

HASIL ANALISIS LINGUISTIK STRUKTURAL

 

Hasil analisis linguistik struktural menurut linguis struktural adalah sebagai berikut.

Kalimat Dijual. Adalah kalimat deklaratif. Hal itu terjadi karena kalimat itu berisi pernyataan.

Selain merupakan kalimat berita, kalimat Dijual. juga merupakan kalimat pasif dari kalimat menjual.

 

Kalimat pasif Dijual terdiri atas satu bagian kalimat yang fungsi sintaktis predikat. Predikat dijual identik dengan diantar berarti satu kata. Atas dasar kategorinya, predikat kalimat itu verbal. Karena predikatnya verbal, kalimat itu tergolong kalimat verbal.

 

Verba dijual terdiri atas di- dan jual, di- merupakan awalan dan jual merupakan kata dasar yang berupa verba.

 

Apakah hasil analisis linguistik struktural itu sampai pada pesan yang  disampaikan penutur dengan tuturan dijual itu?

 

Analisis yang dilakukan atas dasar bentuk-bentuk formal bahasa itulah yang dinamakan analisis linguistik struktural. Persoalan bahasa masih ada, tidak dapat terselesaikan. Belum sampai pada inti komunikasi. Kaum linguis struktural masih meninggalkan sesuatu yang ada di balik tuturan. Karena itu, hadirlah sang penuntas persoalan bahasa, yaitu kaum pragmatik yang menyelesaikan persoalan bahasa tinggalan kaum linguis struktural.

 

 

ANALISIS PRAGMATIS

Analisis pragmatis merupakan analisis terhadap penggunaan bahasa. Jika analisis linguistik struktural itu tertuju pada bahasa secara internal, analisis pragmatis tertuju pada bahasa secara eksternal. Analisis pragmatis tertuju pada how language is used atau tertuju pada the usage of language.

 

Tujuan yang hendak dicapai dengan analisis pragmatis adalah menemukan maksud tuturan, maksud itu bisa eksplisit bisa juga implisit, bisa maujud dalam  eksplikatur bisa juga implisit dalam implikatur. Analisis pragmatis harus sampai pada proposisi yang dinyatakan maupun yang tidak dinyatakan secara tersurat.

 

Untuk itu, dalam analisis pragmatis harus diperhatikan aspek-aspek berikut:

1.siapa berbicara kepada siapa, kapan, di mana,

    dalam situasi apa;

2. situasi tutur yang mencakupi penutur, mitra

     tutur, konteks, tindak tutur, tuturan verbal;

3. apakah konstatif ataukah performatif;

4. apakah lokusi, ilokusi, ataukah perlokusi;

5. apakah representatif, ekspresif, direktif,

    komisif, ataukah establisif;

6. apakah vernakuler ataukah seremonial;

7. apakah harfiah ataukah tak harfiah;

8. apakah langsung ataukah tak langsung;

9. apakah modus deklaratif, interogatif,

    ataukah imperatif;

10. apakah kooperatif ataukah tidak;

11. apakah lebih santun ataukan kurang santun;

12. apakah ada implikatur konvensional

      ataukah implikatur nonkonvensional;

13. apakah mengandung mitigasi ataukah tidak;

14. apakah mengandung praanggapan ataukah

      tidak;

15. apakah mengandung perikutan ataukah

      tidak.

 

 

 

 

Konteks Verbal dan Nonverbal

Tuturan Dijual dikelilingi paling tidak oleh dua macam konteks, yaitu konteks verbal dan konteks nonverbal.

Konteks verbal meliputi:

1.                  Hanya 3,7 jt

2.                  Laptop acer

3.                  Model = Aspire 69306

Warranty still vaidi

Processor = intel “core” 2duo T5900

(2,2GHz,800 Mth FSB 2mb 1,2 CACHE)

RAM=4gb DDR2

Graphic card=Up to 1534 MB NVIDIA 930 CM GS

4.                  HUB = 0856-4785-6554

Konteks nonverbal:

    Gambar Laptop merk Acer.

 

 

 

HASIL ANALISIS PRAGMATIS

 

Dijual

 

Atas dasar konteks verbal dan nonverbal, tuturan itu dimaksudkan untuk memberitahukan pembaca bahwa ada laptop yang dijual dan bisa dibeli dengan menghubungi nomor yang tertera. Meskipun kalimat dijual tidak menyertakan bahwa yang dijual adalah benda yang bernama laptop, namun karena gambarnya tertera dengan jelas gambar laptop sekaligus disertai detail laptop dan harganya, maka gambar laptop tersebut mewakilkan atau menyertai tuturan dijual. Pembaca akan langsung paham ketika membaca kalimat Dijual kemudian melihat gambar laptop terpampang di dalamnya, itu berarti laptop tersebut dijual.

Kesan umum: Pengiklan menawarkan laptop merk Acer dengan harga 3,7 jt.

 

Dijual termasuk tindak performatif, yaitu tindakan menyatakan dengan bahasa.

Tuturan Dijual merupakan tuturan ilokusi karena mengandung suatu maksud. Maksud dari tuturan tersebut adalah adanya keinginan si penutur agar pembaca berminat untuk membeli. Berbeda dengan lokusi yang hanya sekadar memberi tahu, atau pun perlokusi yang mengharapkan dampak positif/negatif dari tuturannya.

 

Tampaknya di mata kita, tuturan Dijual itu mengikat penuturnya akan kebenaran isi tuturan. Kalau ya, tuturan itu representatif. Akan tetapi, sebenarnya tuturan itu direktif, mengikat penuturnya untuk melakukan sesuatu seperti yang dinyatakan dalam tuturan.

 

Apakah semua orang berwewenang atau memiliki otoritas untuk menuturkan tuturan itu? sepertinya semua orang boleh menuturkannya, tuturan tersebut dinamai dengan tuturan vernakuler (yang semua orang boleh menuturkannya).

 

Modus tuturan itu adalah deklaratif, yaitu pernyataan. Akan tetapi, tidak ada keselarasan antara modus dan fungsi pragmatisnya. Modusnya deklaratif, tetapi fungsi pragmatisnya mengharapkan, menginginkan. Maka, terciptalah tuturan tak langsung, yaitu tuturan yang modus dan fungsi pragmatisnya tidak sama. Tuturan langsung adalah tuturan yang  modusnya sama dengan fungsi pragmatisnya.

 

Tuturan dijual merupakan tuturan yang kooperatif karena tidak melanggar prinsip kerja sama Grice. Tuturan itu tidak melanggar bidal kuantitatif, bidal kualitatif, bidal relevansi, dan bidal cara. Buktinya tuturan itu tidak berlewah, benar, relevan, singkat, tidak ambigu, dan berpotensi dipahami pembaca atau pendengarnya dengan benar.

 

Dari aspek prinsip kesantunan, tuturan dijual lebih santun dari pada saya berjualan.

Tuturan dijual merupakan tuturan yang mencerminkan kepatuhan penuturnya pada bidal ketimbangrasaan, bidal kemurahhatian, bidal kerendahhatian, dan bidal kesetujuan. Bidal-bidal itu merupakan jabaran prinsip kesantunan Leech (1983). Karena tidak terjadi dalam percakapan, tuturan itu mengandung implikatur konvensional, implikatur yang tersirat dari kata yang digunakan. Implikatur itu proposition stated implicitly. Jika terjadi dalam percakapan, tuturan itu mengandung implikatur nonkonvensional.

 

Apakah tuturan Dijual mengandung praanggapan  dan perikutan ataukah tidak? Ya benar, praanggapannya adalah ada barang yang dijual, ada yang yang menjual, siapa pun boleh membeli. Apakah perikutannya? Tindakan membeli atau menawar itu bisa menjadi perikutannya sebagai konsekuensi perbuatan menjual. Hal itu bergantung besar kecilnya pemenuhan keinginan yang tersirat dalam tuturan itu.

 

Jadi, tuturan Dijual itu merupakan tuturan yang memiliki daya sugesti dan daya persuasi yang tinggi. Pendengar atau pembaca menjadi yakin dan berkeinginan untuk membeli laptop yang dijual.

 

PENUTUP

Analisis linguistik struktural bertujuan menemukan bentuk-bentuk formal bahasa pendukung tuturan. Ditemukannya jenis kalimat, bentuk kalimat, jenis klausa, bentuk klausa, jenis frasa, bentuk frasa, jenis kata, bentuk kata, makna kata, suku kata, fonem, dan bunyi bahasa pendukung tuturan secara internal menjadi indikator telah terjadinya analisis linguistik struktural. Analisis pragmatis bertujuan menemukan maksud tuturan baik ekplisit maupun implisit berdasarkan konteks (verbal maupun nonverbal) dan situasi tutur. Perhitungan atas jenis tuturan, modus tuturan, fungsi pragmatis, kekooperatifan, kesantunan, implikatur, praanggapan, perikutan, dsb. menjadi sarana dan jalan menuju maksud tuturan yang sebenarnya dinyatakan penutur.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Unsur Bawahan Langsung & Teori Tagmemik

ANALISIS LINGUISTIK STRUKTURAL

Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia (sebagai bahasa penyerap) dan Analisis Interferensi Fonologis, Morfologis, dan Sintaksis